Berkat informasi dari Duta Nitiyasa maka Pasukan Bhayangkara Majapahit dapat cepat dan sigap bergerak menumpas pemberontakan terhadap kerajaan. Konon pasukan ini juga memiliki unsur elit pelindung raja yang disebut Dharmaputra Winehsuka.
Pasukan elit Dharmaputra Winehsuka dikenal dengan doktrinnya “Satya Bela Bhakti Prabu” atau kesetiaan, pembelaan, serta bakti terhadap raja di balik itu dasarnya adalah kesetiaan kepada kepentingan nasional kerajaan (negara), rakyat, nusa dan bangsa (tanah air). Sebagaimana kita tahu, kegiatan intelijen juga lekat dengan aktifitas seperti propaganda.
Di belahan dunia Barat kisah kegiatan propaganda intelijen di masa lalu juga dilakukan filsuf Thales pada abad ke-6 SM di Yunani dalam rangka menyatukan 12 Kota di Ionia Yunani. Termasuk di era Paus Gregorius XV pada tahun 1622 yang membentuk “The Sacra Congregatio de Propaganda Fide” semacam majelis suci untuk mengembangkan agama Katolik Roma di Italia dan ke negara lain.(*)
Discussion about this post