Dalam rangka membuka mata anak bangsa yang masih amat muda dari kemerdekaan ini, Haji Masagung mempelopori bergerak malalui buku. Â Haji Masagung adakan pamaren buku pertama di Indonesia pada tahun 1954 yang disambut antusias masyarakat Indonesia waktu itu.
Bisnisnya terus berkembang, tahun 1963 dengan berdirinya gedung berlantai tiga di Jalan Kwitang Nomor 6, gedung ini diresmikan oleh Presiden RI Bung Karno. Dan di tahun ini pula berdasarkan catatan seajarahnya Tjoe Wie Tay mengganti namanya menjadi Masagung.
Penerbit Masagung pun terkenal dengan menerbitkan buku-buku autobiografi atau biografi tokoh nasional. Buku autobigorafi Sukarno yang ditulis Cindy Adams – jurnalis Amarika Serikat – berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.
Pahit manisnya perjalanan sudah dicicipi oleh Toko Buku Gunung Agung ini, gerai-gerai toko buku ini di berbagai kota di Indonesia menghiasi, kini setelah memasuki 70 tahun harus menutup toko-tokonya yang beredar ada di beberapa kota hingga akhir tahun 2023 ini.
Discussion about this post