Tumbuhan inang B. dorsalis Kompleks di antaranya pada buah yang berdaging seperti mangga, jambu biji, jambu air, belimbing, papaya, alpukat, apel, jeruk, pisang.
Penyebaran Bactrocera dorsalis kompleks ini, selain di Indonesia, meliputi Pakistan, India, Sri Langka, Myanmar, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, China bagian Selatan, Taiwan, Philipina, Jepang dan Kepulauan Hawai.
Gejala awal serangan B. dorsalis Kompleks pada permukaan kulit buah ditandai dengan adanya titik atau lubang bekas tusukan ovipositor lalat buah betina saat meletakkan telurnya ke dalam buah. Telur menetas menjadi larva/ulat di dalam buah dan memakan daging buah, dan akhirnya buah menjadi busuk serta gugur sebelum matang.
Tumbuhan menghasilkan repelen berupa senyawa yang dapat mencegah datangnya serangan hama. Senyawa tersebut merupakan Metabolit sekunder yang dihasilkan tanaman seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, tannin, steroid dan terpenoid. Cara kerja repelen adalah dengan menghambat sistem penciuman serangga. Aroma senyawa repelen sangat tidak disukai serangga dan tidak nyaman bagi aktifitas serangga.
Discussion about this post