RESENSINEWS.ID – Industri ekonomi digital digadang- gadang jadi zona yang berkesempatan menemukan banyak profit sepanjang endemi COVID- 19. Perihal ini sebab pabrik itu mempunyai kemampuan dalam menggunakan kemajuan teknologi serta data buat merespons pergantian sikap pasar yang tiba- tiba berpindah dari bisnis konvensional ke digital.
Namun, fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga penutupan layanan yang menghantam platform-platform digital justru menyiratkan situasi sebaliknya. Tidak hanya terjadi di perusahaan-perusahaan besar, seperti Shopee dan Zenius, tantangan mempertahankan kondisi keuangan lembaga akibat pandemi juga dialami perusahaan-perusahaan teknologi rintisan (startup) yang lebih kecil.
Setidaknya, lebih dari 10 persen perusahaan berbasis teknologi gulung tikar pada semester pertama 2021. Pengusaha multimedia Harry Tanoesudibjo bahkan menyebut fenomena ini sebagai tanda berakhirnya kejayaan starup.
Discussion about this post