Sedangkan, Dirjen APTIKA Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., dalam pemaparannya, menyampaikan bahwa, sebagaimana yang telah diketahui bersama, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin menunjukkan bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi.
Adapun Ahmad Fathul Bahri, menjelaskan mulai dari pemahaman terkait demokrasi hingga revolusi 4.0. kemajuan teknologi digital tentu berpengaruh dengan pelaksanaan demokrasi di dunia termasuk di Indonesia.
“Perkembangan dunia perindustrian mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia tidak tekecuali penerapan demokrasi,” jelasnya.
Direktur Pusat Literasi Politik & Demokrasi ini, mengatakan, dengan adanya teknologi digital pertukaran informasi dan pendapat terjadi secara massif dan cepat sehingga pemerintah diharapkan mampu untuk merespon hal tersebut dengan cepat dan tepat sehingga mampu memilihara pelaksanaan demokrasi yang sehat.
Discussion about this post