Tidak semua faktor risiko terdekat yang diidentifikasi dalam kerangka WHO telah diperiksa untuk prevalensi stunting di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan studi di masa depan untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan ini di Indonesia.
Temuan menunjukkan bahwa perlunya pengembangan promosi, pencegahan dan intervensi kesehatan terpadu untuk mengurangi stunting di Indonesia. Intergatif pencegahan dan intervensi stunting harus menggunakan pendekatan multi sektoral yang melibatkan profesional perawatan kesehatan, keluarga, pemerintah dan masyarakat.
Semoga di masa yang akan datang angka stunting di Indonesia dapat mengikuti batas maksimal yang disarankan WHO yaitu kurang dari 20 %.**
Discussion about this post