Nostalgia membuat kita merenung, mereka para pejuang kemerdakaan adalah pahlawan – pahlawan. Mereka telah mewasiat kepada kita, bahwa tugas mereka sesungguhnya belum selesai, dan kepada kitalah untuk mengisi dan melanjutkan. Dengan kata lain, nostalgia niscaya mempunyai arti – makna bila digali nilai – nilai kejiwaan – kebathinannya. Selanjutnya, memunculkan renungan dan instropeksi, apa yang kita perbuat, apa pengabdian kita?
Karena itu, pinjam kata – kata Dr. Soejatmoko, “manusia Indonesia juga memerlukan kepekaan terhadap keadilan sosial dan solidaritas sosial, solidaritas nasional dan yang meliputi umat manusia seluruhnya, termasuk golongan – golongan yang lemah dan miskin dan generasi – generasi yang akan datang.”
Deretan tanggal, bulan dan tahun pergulatan perjuangan kehendak merdeka dari para pejuang kemerdekaan, telah tergoreskan dalam ingatan kolektif anak bangsa ini. Itu semua, bukan sekedar tabel atau potret tanpa makna. Kita diajarkan oleh mereka untuk bagaimana mengarungi hidup dan kehidupan yang merdeka dari penjajah, dan mempertahankannya.
Discussion about this post