Dinamika masyarakat yang meminta sikap nempo memeh nincak, jangan sampai karena kelakuan segelintir orang dampak besar berimbas kepada orang lain yang jelas-jelas teu mais teu meleum. Tahun 1934 ketika Bung Karno di buang ke Ende, beliau hadapi semua itu dengan suatu keyakinan bahwa ada kehendak Tuhan yang akan menjadikan Ende sebagai titik baru mencapai Indonesia Merdeka.
Ende menjadi sumber dinamika baru dalam kehidupan Bung Karno, pesona dinamika tersebut telah menorehkan hubungan yang harmonis dengan penduduk Ende, Pendeta dan Ulama (salah satunya A Hasan), dampak indah dari hubungan tersebut Bung Karno menemukan unsur-unsur baru sebagai penguat lahirnya idologi Pancasila.
Begitu juga Kang Emil, kemerdekaan yang diberikan Tuhan pada A Eril telah disikapi tegar dan ikhlas, Kang Emil meyakini bahwa Tuhan memberikan titian baru berupa kemerdekaan A Eril yang akan menjadi ladang spiritual untuk mengunduh unsur-unsur penguat keyakinan.
Discussion about this post