Pelataran Mencapai Indonesia Merdeka telah menjadi saksi bisu dua kejadian yaitu membangun spirit kemerdekaan oleh Bung Karno tahun 1933 dan spirit kemerdekaan yang sesunguhnya olah A Eril yang disimponikan oleh Kang Emil tahun 2022.
Situasi tahun 1933 dan 2022 memiliki kesamaan dalam konteks temperatur, dimana situasinya sedang beranjak memanas, tahun 1933 memanas karena teriakan kemerdekaan makin menggelora di saentora Indonesia dan tahun 2022 situasi memanas menjelang pemilihan presiden tahun 2024.
Penulis berharap kepergian A Eril dapat menggugah semua warga bangsa tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya dimana kehendah Tuhan diatas segala galanya, batas manusia hanya berusaha dengan serius dan berpijak pada hukum dinamika, jangan sampai terjebak pada tafsir sempit, karena akibatnya tidak saja diri sendiri tetapi batur sakasur, batur salembur, batur sagubernur dan batur sanagara akan merasakan akibatnya. Kuhum dinamika masyarakat meminta kita berpegang pada apa yang leluhur sampaikan yaitu sikap kudu nempo memeh nincak.
Discussion about this post