Contoh lainnya adalah ketika Bung Karno menggagas pembebasan Irian Barat. Saat itu, Bung Karno memiliki ide bahwa jika Irian Barat tak menjadi bagian dari RI dan tetap di bawah kekuasaan Penjajah.
“Bung Karno mengatakan Irian Barat bagaikan pisau belakang kolonialisme dan setiap saat kita bisa ditusuk oleh Belanda. Atas dasar hal twb, sesuai kajian historis dan geopolitik maka Irian Barat memang satu kesatuan national staat, satu kesatuan kebangsaan Indonesia,” kata Hasto.
Saat itu, ide Bung Karno itupun dianggap tak masuk akal. Sebab Indonesia tak memiliki dana dan sumber daya serta kekuatan militer. Namun dengan berbagai strategi dan upaya diplomasi termasuk dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, Irian Barat akhirnya menjadi bagian integral Republik Indonesia.
Di masa kini, hal yang sama bisa dilakukan oleh para anak muda Indonesia. Dan jika jalan yang pernah dilalui oleh para pendiri bangsa itu juga dilakukan, maka niscaya anak muda Indonesia akan menjadi pemimpin masa depan Indonesia yang kualitasnya setara.
Discussion about this post