Resensinews.id – Jika sumpah ‘’demi Allah’’ saya dibutuhkan untuk tulisan kali ini, saya bersumpah demi Allah saya bersaksi bahwa Ade Armando rajin salat. Saya berharap kalimat pertama dalam tulisan saya ini tidak dianggap berlebihan. Itu saya ungkapkan lebih karena saya sedih menonton video yang merekam detik-detik sebelum Ade Armando dikeroyok secara tidak manusiawi, yang di dalamnya terdengar suara perempuan berteriak ‘’munafik … munafik .. pengkhianat …’’ lalu pengeroyokan biadab itu pun terjadilah.
Saya mengenal Ade Armando sejak 1995, ketika kami sama bertugas sebagai anggota redaksi Harian Umum Republika. Saat itu saya mengenalnya sebagai dosen muda yang cerdas, berpikiran progresif, dan mencintai kajian Islam. Ketika kami telah keluar dari Republika, saya heran di media sosial Ade Armando terkenal dengan ‘’cap liberal’’ yang berkonotasi negatif dalam berpikiran tentang berislam. Padahal, apa yang selama ini bisa disebut liberal dari tindakan (bukan pikiran) berislam seorang Ade Armando? Saya malah menganggapnya sangat konservatif!
Discussion about this post