Perlu dicatat dan digarisbawahi bahwa Rumah tersebut tidak diberikan tiba-tiba tapi diperjuangkan bersama kawan-kawan korban sesama aktivis 98 sejak 4 tahun yang lalu. Dengan demikian, jika Kontras dan Haris Azhar menganggap hal tersebut adalah kesalahan maka timpakanlah kesalahan tersebut 100% pada saya, bukan Erick atau Agus Gumiwang atau Airlangga. Jika itu salah maka yang salah adalah komitmen saya dan kawan-kawan untuk menepati janji, rasa peduli serta keberpihakan pada korban, tidak ada motif lain, tidak ada tujuan lain.
Saya berharap agar Kontras maupun Haris Azhar tidak hanya mengkritik tapi jika bisa tolong ajarkan saya agar ketika terjadi hal serupa, saya tahu memilih waktu kapan bantuan bisa diberikan. Apakah awal periode pemerintahan? Atau seperti saat ini di Pertengahan periode atau nanti di akhir periode pemerintahan. Karena menurut saya, kapanpun waktu pemberiannya tapi jika dipandang dari kaca mata konspiratif dan tendensius bukankah tetap saja selalu bisa dianggap ada kepentingan politik di balik itu?
Discussion about this post