Resensinews.id – Tulisan ini tidak untuk membela Erick Thohir, Agus Gumiwang atau Airlangga tetapi meluruskan cerita, setidaknya sebagai salah satu pengusul maka saya perlu menyampaikannya secara kronologis agar tidak muncul dugaan dan spekulasi sebagaimana pernyataan Kontras, Rivanlee, yang mengatakan bahwa pemberian rumah dan bantuan modal untuk keluarga korban Trisakti menjadi jualan politik, atau pernyataan Haris Azhar yang menyebut hal itu sebagai Sparing Action menuju 2024. sebagaimana diberitakan di banyak media.
Awal cerita bermula dari tahun 2018 saat pembicaraan dengan Presiden di hotel Salak, Kota Bogor 4 tahun lalu. Saya mengulang kembali pembicaraan Presiden Jokowi dengan beberapa aktivis 98 terkait Rumah untuk keluarga mahasiswa korban Trisakti. Presiden setuju lalu meminta saya mengkoordinasikan hal itu dengan Mensesneg.
Discussion about this post