“Seperti bangunan ikonik yang didirikan oleh Bung Karno, gedung ini juga menjadi simbol keberlanjutan cita-cita dan semangat beliau dalam memajukan bangsa,” ucap peraih dua gelar Doktor Honoris Causa itu.
Puan pun mengingatkan agar Grha Bung Karno menjadi simbol semangat gotong royong di Klaten. Terlebih, gedung ini berada di daerah pemilihannya.
“Dalam lingkungan yang bergotongroyong, kita dapat berkumpul, berkolaborasi, dan berinovasi untuk memajukan Klaten,” ujar Puan.
Lebih lanjut, Puan berharap agar Grha Bung Karno bisa bermanfaat tak hanya bagi warga Klaten saja, tapi juga masyarakat daerah Soloraya.
“Ini salah satu atau satu satunya gedung pertemuan terbesar se-Soloraya,” sebutnya.
Untuk diketahui, Gedung Grha Bung Karno Klaten dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti lahan parkir, musala, rumah katering, bangunan genset serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Pendopo dan lain–lain.
Puan lantas berpesan kepada seluruh pihak untuk selalu menjaga kebersihan Grha Bung Karno sehingga gedung bisa selalu terawat dan bersih.
“Grha Bung Karno yang sudah dilengkapi beberapa fasilitas ini, saya pesan untuk dijaga sebaik-baiknya. Selalu jaga kebersihannya agar selalu terawat dan bersih. Harus ada peraturannya juga. Saya yakin di Klaten ini rasa gotong royong sudah terbangun, jadi untuk merawat gedung ini pasti bisa dilakukan,” pesannya.
Setelah menyampaikan sambutan, Puan kemudian meresmikan Grha Bung Karno secara seremoni. Ia juga membubuhkan tanda tangan pada prasasti gedung tersebut bersama Bupati Klaten Sri Mulyani dan Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, kemudian memotong tumpeng.
Discussion about this post