“Gedung DPR ini digagas oleh Presiden pertama RI bapak Ir. Sukarno pada tahun 1965. Gedung ini mencerminkan adanya kepakan sayap burung yang akan terbang,” jelas Puan.
Sambil melihat isi dari ruang Paripurna di Gedung Nusantara, Kim Jin-pyo mendengarkan pemaparan bahwa gedung tersebut awalnya dibangun untuk penyelenggaraan CONEFO (Conference of New Emerging Forces) sebagai kekuatan baru negara-negara berkembang yang menentang negara-negara besar (old-established forces) saat itu. CONEFO merupakan lembaga liga negara-negara semacam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dibuat Presiden Sukarno.
“Kompleks CONEFO mulai dibangun pada 19 April 1965 atau bertepatan pada momentum peringatan sepuluh tahun penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika. Bung Karno memilih sebagian kawasan Senayan, Jakarta, sebagai tempat sekretariat CONEFO,” urai Puan kepada delegasi Parlemen Korsel.
Discussion about this post