RESENSINEWS.ID – Pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan yang mengendalikan impor barang-barang yang sensitif terhadap nilai tukar rupiah, seperti kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe.
Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani sebgaimana dikutif dari dpr.go.id, Selasa (24/10/2023).
Oleh karena itu, lanjut ketua DPR RI ini, Puan Maharani meminta Pemerintah mengantisipasi kenaikan harga komoditas akibat menguatnya nilai tukar dolar AS (Amerika Serikat) terhadap rupiah.
“Salah satu komoditas yang akan terkerek buntut peningkatan nilai Dolar AS adalah kedelai, yang banyak menjadi bahan baku pangan di Indonesia,” lanjutnya.
Dewasa ini, pemenuhan kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe untuk dalam negeri masih banyak mengandalkan dari impor.
Kenaikan harga kedelai impor ditenggarai akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS yang menjadi rekor tertinggi di tahun ini. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hampir mencapai Rp 16 ribu.
Discussion about this post