“Ini kita telah memulai sesuatu yang baru untuk urusan tebu, karena kita gunakan varietas yang paling baru ini.,” ujar Kepala Negara.
Jokowi mengatakan, tadi dr. Plinio (pakar tebu dari Brasil) menyampaikan bahwa di sini tidak perlu pemupukan untuk yang nitrat, kemudian yang potas tidak perlu karena tanahnya sudah bagus.
Pada saat dialog dengan para petani tebu, Presiden Jokowi menanyakan perkiraan hasil produksi tebu dengan menggunakan varietas baru tersebut.
“Bapak-bapak udah nyoba yang (varietas) baru ini? Kalau melihat yang sudah ada yang 26 hari itu bagaimana?” tanya Presiden.
“Belum Pak, kalau yang seperti ini bisa 2.000 (kuintal) 1 hektare, atau 200 ton,” jawab seorang petani tebu.
“Moga-moga ada hasilnya di sini, dari 1.500 (kuintal) bisa ke 2.000 (kuintal) itu gede banget,” tutur Kepala Negara.
Discussion about this post