Baca juga: Prof Dr. Sulistyowati Irianto: KUHP yang Disahkan Dapat Menimbulkan Banyak Perspketif
Lanjutnya, semakin melemahnya civil society juga menghadirkan keprihatinan lain lagi. Ia mewanti-wanti bahwa tahun depan akan ditandai oleh polarisasi. Polarisasi itu tidak terhindarkan dalam politik.
“Tantangan terpenting yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana mengelola perbedaan, bagaimana mengelola polarisasi yang kemudian termoderasi lewat politik,” ungkapnya sebagaimana siaran pers CREED, Kamis (22/12/2022).
Arief mengatakan, hal ini tidak lain karena politik itu sesungguhnya adalah cara yang beradab untuk memoderasi konflik. Meskipun begitu, ia tetap meyakini setidaknya ada empat hal yang masih patut membuat kita optimis menghadapi situasi politik 2023. Pertama, generasi muda sekarang memiliki sensitivitas etis yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Kedua, jaringan-jaringan sosial semakin menguat. Ketiga, masih ada kemampuan untuk memelihara keberagaman sebagai suatu identitas. Keempat, ada kemampuan untuk menemukan isu bersama.
Discussion about this post