RESENSINEWS.ID – Baru-baru ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewacanakan pembedaan tarif orang kaya – miskin.
Wacana tersebut menjadi heboh di masyarakat, bahkan ditentang, karena tarif angkutan atau transportasi umum sifatnya umum, tidak membedakan status kaya – miskin.
Setali dengan itu, Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk meninjau ulang wacana pembedaan tarif KRL.
Muhaimin Iskandar, menilai wacana tersebut sulit diterapkan di lapangan dan berpotensi menurunkan minat pelanggan KRL.
Lanjut Ketua Umum PKB ini, KRL itu sudah jadi alat transportasi yang sangat digemari masyarakat, semua kalangan karena cepat, murah dan tentu efisien.
“Jadi janganlah dibeda-bedakan tarifnya (bagi pelanggan), kalau ini terus dilakukan malah bisa berkurang nanti peminatnya (KRL),” kata politisi yang akrab disapa Gus Muhaimin sebagaimana dikutif pada laman resmi dpr.go.id, Jumat (30/12/2022).
Discussion about this post