“Ya pasti adalah, masa bohong,” kata Luhut lagi. Ia menepis tudingan sejumlah pihak yang meragukan validitas data tersebut maupun yang menyebut big data itu tidak benar.
Meski begitu, Luhut mengaku enggan membuka data tersebut ke publik.
“Ya janganlah, buat apa dibuka?,” tuturnya.
Luhut mengatakan, saat ini teknologi sudah berkembang pesat. Oleh karenanya, mudah untuk mengetahui suara rakyat soal penundaan pemilu.
Discussion about this post