Menurut ekonom senior UI, Faisal Basri menyebutkan, lonjakan utang pemerintahan Jokowi, bukan karena untuk pembiayaan infrastruktur. Melainkan untuk pembayaran bunga utang. Alias gali lobang untuk menutup lobang.
Mengacu data Kementerian Keuangan, pembayaran bunga utang selama periode 2014-2019 meningkat hingga 106 persen. Faisal membandingkan belanja modal yang peningkatannya lima kali lebih rendah di periode yang sama. Alokasi belanja modal ini mencerminkan pengeluaran untuk anggaran infrastruktur yang dipakai dalam satu tahun.
Di dalam tulisannya, ia menampilkan tabel berisi tren belanja modal selama kurun waktu 20014-2019 hanya meningkat sebesar 21 persen. “Peningkatan terbesar ternyata untuk bayar bunga utang (106 persen). Menyusul belanja barang yang naik 89 persen, lalu belanja pegawai 54 persen. Belanja sosial hanya naik sebesar 15 persen,” ujar Faisal dalam situs pribadi, faisalbasri.com, Jumat (20/8/2021).
Discussion about this post