Kalau menurut Muhaimin ketua PKB dan Luhut Binsar Panjaitan, berdasarkan Big Data maka disimpulkan bahwa 60% Rakyat setuju perpanjangan masa jabatan Presiden dan 40% sisanya menolak.
Kenapa hasilnya berbanding terbalik? Apakah karena presentase Survey dipaparkan secara lengkap oleh lembaga independen sementara hasil Big Data dipaparkan oleh ketua umum partai dan politisi yang sudah pasti tidak indenpenden dan pasti juga sarat kepentingan politik.
Paparan Survey lengkap sekali, Sementara paparan Big Data hanya disampaikan dalam pernyataan politisi tanpa publikasi resmi yang detail Di semua media hanya di sebutkan : “Data dari 100 juta pengguna sosial media dan 60% mendukung, 40% menolak” sama sekali tidak disebutkan data tersebut dari Big Data berasal Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok, Snapchat atau apa ?
Discussion about this post