Memang, konstruksi birokrasi baik yang dikembangkan oleh Weber, maupun Pfifner dan Robert Presthus, pada dasarnya menunjuk kepada karakteristik birokrasi yang ideal, yaitu adanya rasionalitas, hirarkhi, spesialisasi pekerjaan, kerangka hukum dan nilai yang melingkupinya.
Kesesuaian implementasi keinginan perubahan sosial dengan kebijakan publik yang diambilnya bisa menjadi ukuran keberhasilan peran yang diambilnya.
Melihat Peran dan Fungsi Spesifik Birokrasi
Keberadaan birokrasi itu memiliki peran dan fungsi strategis kedudukannya dalam struktur kenegaraan, yang paling berkuasa (the most powerful institution) secara ril dalam sistem politik dibandingkan partai yang berkuasa (the ruling party)” .
Peran birokasi tidak hanya pada sekotr suprastruktur politik, akan tetapi tidak secara formal pada infrastruktur politik.
Discussion about this post