Kendati demikian, jika kita berbicara tentang suatu aspek penilaian, tingkat kehadiran mahasiswa tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya indikator. Salah satu aspek yang tak kalah penting adalah keaktifan mahasiswa di dalam kelas, yang secara langsung bergantung pada kapabilitas dan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Keaktifan sebagai bagian dari audiens yang interaktif menjadi sebuah metode yang memberikan wawasan mendalam tentang sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran.
Keaktifan mahasiswa ketika kegiatan belajar-mengajar menjadi pintu masuk yang signifikan untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi. Keaktifan dalam interaksi di kelas menciptakan suasana di mana mahasiswa tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga secara kognitif terlibat dalam pembelajaran. Ini memberikan gambaran lebih menyeluruh tentang kemampuan mahasiswa untuk memahami, menerapkan, dan mengembangkan konsep-konsep yang diajarkan.
Discussion about this post