Menanamkan nilai integritas tidak hanya sebatas aturan formal, melainkan sebuah proses yang menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya integritas dalam setiap aspek kehidupan kampus. Karenanya, setiap langkah mahasiswa harusnya revolusioner, mengedepankan etika dan nilai-nilai moral yang baik dalam hal landasan pendidikan.
Pada kenyataannya, terdapat budaya-budaya yang dianggap lumrah oleh beberapa kalangan mahasiswa, budaya tersebut bahkan kerap kali dinormalisasi yang mana hal ini justru akan menjadi boomerang bagi mahasiswa karena dapat mencoreng nilai-nilai integritas yang bisa saja berujung pada tindak korupsi ‘kecil’.
Fenomena “Titip Absen” sudah bukan hal yang asing terdengar di kalangan mahasiswa. Titip absen melibatkan tindakan manipulatif, di mana mahasiswa mencoba untuk memanipulasi catatan kehadiran mereka dengan cara yang tidak jujur. Ini mencakup pemalsuan tanda tangan, pencatatan kehadiran palsu, atau penggunaan metode lain yang tidak etis untuk menyatakan kehadiran mereka di dalam kelas.
Discussion about this post