Kemudian pemateri terakhir Ade Siti Barokah yang menyoroti demokrasi. Menurutnya bahwa mengembalikan ruang publik sebagai pilar katahanan demokrasi dan pembangunan inklusif membuka dengan pemahaman terkait demokrasi dan inklusi, yaitu masyarakat percaya pada gagasan demokrasi, namun banyak yang kecewa terhadap kinerja lembaga publik yang dianggap berpihak pada elite.
“Oleh karena itu masyarakat menjadi skeptis terhadap kompetensi lembaga demokrasi, untuk mewujudkannya, demokrasi perlu melibatkan semua anggota masyarakat di setiap tahapan prosesnya,” jelasnya.
Tidak kalah penting menurut Siti Barokah yaitu memperkuat kapasitas dan peran kelompok muda dalam mempengaruhi wacana publik dengan berbagai cara yaitu, mengembangkan koalisi pemuda dan penguatan kapasitas (pelatihan, lokakarya dan diskusi- diskusi, kampanye media), menghubungkan kelompok pemuda lokal dengan jejaring gerakan demokrasi yang lebih luas (membangun jejaring, workshop dan kampanye publik), memfasilitasi pemuda untuk mengambil peran kepemimpinan dalam mengorganisir gerakan lokal yang mempromosikan nilai demokrasi, tata kelola dan inklusi. (menfasilitasi pemuda untuk membuat aktifitas sesuai kebutuhan: kampanye, media sosial dan lain-lain).
Discussion about this post