Menunaikan shalat Id, baik di masjd atau lapangan terbuka, secara disadari atau tidak mengeratkan atau menyatukan umat Islam dari berbagai latar belakang lapisan sosialnya.
Dalam shalat Id, khotbahnya seringkali menekankan nilai-nilai pengampunan, nilai bersyukur, dan makna penting menjaga hubungan baik yang dapat mencipta suasana yang kondusif.
Tidak kalah menariknya adalah tradisi mengunjungi keluarga, teman, dan tetangga. Kunjungan itu, memberikan kesempatan untuk mempererat ikatan, berbagi kegembiraan, dan mencari berkah.
Selain itu, tradisi memberi dan menerima hadiah, terutama kepada anak-anak, menambah suasana perayaan dan menciptakan kenangan indah, dan kegembiraan.
Dalam hal lainnya juga, persiapan idul fitri diwarnai dengan ada yang mendekorasi rumah, membuat kue, dan lain sejenisnya sebagai persiapan hidangan, dan pula berbelanja pakai baru untuk sanak dan anggota keluarga dan ini meningkatkan interaksi sosial dan emosi positif.
Discussion about this post