Dalam kehidupan masyarakat Kampung Naga sangat terikat pada adat istiadat dan kearifan lokal yang diwariskan leluhur. Mereka, secara sadar memilih untuk hidup selaras dengan alam dan menjauhi sebagian besar unsur modernisasi, seperti listrik dan peralatan elektronik modern di dalam area inti kampung.
Rumah-rumah adat di Kampung Naga memiliki arsitektur yang khas: berbentuk rumah panggung, didominasi material alam seperti kayu, bambu (bilik untuk dinding), dan ijuk untuk atap. Tata letak dan orientasi rumah pun diatur berdasarkan aturan adat yang ketat.
Sistem sosial masyarakat Kampung Naga sangat mengedepankan prinsip gotong royong dan kebersamaan. Kehidupan sehari-hari mereka dijalani dengan pola tradisional, dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai petani, terutama menanam padi. Pertanian bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan juga memiliki dimensi spiritual yang dalam, ditandai dengan adanya ritual-ritual khusus dalam proses menanam hingga memanen padi.
Discussion about this post