RESENSINEWS.ID – Janji Jokowi Presiden Republik Indonesia tentang swasembada beras diucapkan berulang-ulang kali sejak periode pertama menjadi Presiden Republik Indonesia, akan tetapi, janji hanya tinggal janji.
Impor beras terus terjadi sejak periode pertama memimpin negeri ini (Indonesia) hingga sekarang.
Bahkan pada 2024 ini pemerintah memutuskan menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton, setelah tahun 2023 menugaskan kepada Perum Bulog sebanyak 2 juta ton. Padahal, “di awal tahun ini, Bulug masih harus merealisasikan pemasukan 500.000 ton beras impor. Ini adalah bagian dari penugasan kepada Bulog untuk impor tahun 2023 yng mencapai 3,5 juta ton,” (lihat: cnbcindonesia.com ,26/2/2024)
Indonesia sebgai negara agraris dan dikenal mampu menghasilkan produk pertanian dalam jumlah besar, sungguh sangat ironis, terus-terusan impor beras dari berbagai negara. Jadi, cukup alasan (bila saja) terjadi kontroversi di ruang publik ketika kebijakan impor beras terus menerus terjadi.
Discussion about this post