Lalu, untuk rute Stasiun Dukuh Atas – Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp 33.275, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp 21.800 (PSO sebesar 34%). sedangkan, untuk rute Stasiun Harjamukti – Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp 43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp 27.400.
Sebagaimana ditulis pada laman kemenhub.go.id, beberapa rute dengan tarif bersubsidi lainnya diantaranya yaitu:
- Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km (Tarif Rp 11.300,-).
- Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Halim sepanjang ± 13 km (Tarif Rp 13.400,-).
- Stasiun Harjamukti-Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km (Tarif Rp 14.800,-).
- Stasiun Harjamukt-Stasiun Halim sepanjang ± 19 km (Tarif Rp 17.600,-).
- Stasiun Jatimulya–Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km (Tarif Rp 16.900,-).
- Stasiun Jatimulya-Stasiun Halim sepanjang ± 15 km (Tarif Rp 14.800,-), dan
- Stasiun Cawang-Stasiun Halim sepanjang ± 4 km (Tarif Rp 7.100,-)
Pada acara peresmian LRT, Presiden Joko Widodo berharap dengan hadirnya moda-oda trasnsportasi massal tersbeut, masyarakat bisa beralih dari transportasi pribadi ke transportasi massal sehingga bisa mengurangi kemacetan di ibukota dan sekitarnya.**
Discussion about this post