Kampus di kepung panser, di bungkam, aktivis mahasiswa di kirim ke berbagai penjara termasuk nusakambangan, satu persatu setiap periode selalu ada aktivis mahasiswa, aktivis buruh, petani di tangkap, di culik bahkan di bunuh, ada Marsinah, ada Udin Bernas. Kebebasan informasi di kebiri, puluhan media termasuk Tempo, Sinar Harapan, Prioritas di breidel. Berbeda kata maka izin terbitnya dicabut seketika.
Pinjaman luar negeri dan Pasar bebas di setujui dan sebagai imbasnya Tenaga kerja asing secara bertahap memasuki Indonesia sebagai bagian dari kontrak investasi dari berbagai PMA.
Setelah berkali kali perlawanan mahasiswa di patahkan, Embrio Pembangkangan mahasiswa yang lebih besar mulai merebak di tahun 1996. Salah satunya adalah tragedi April Makasar Berdarah dengan 3 korban jiwa yaitu Syaiful Bya, Andi Sultan Iskandar dan Tasrif lalu tahun 1997 beruntun terjadi penculikan Mahasiswa dan Aktivis pemuda. Mereka diculik dan tidak pernah di kembali, diantaranya; Dedy Hamdun, Abdul Naser, Yani Afri, Sony, Nova Al Katiri, M Yusuf, Ismail, Petrus Bimo, Herman Hedrawan, Suyat, Wiji Thukul, Ucok Munandar, Hendra Hambali, Yahdin Muhidin dan Leonardus Nugroho (jasadnya ditemukan dengan luka tembak)
Discussion about this post