Baca juga:Â Puan Kunker di Sukabumi Ajak Ibu-Ibu Perangi Bahaya Stunting pada Anak
Selanjutnya, dalam rangka mencapai target prevalensi stunting 14% di tahun 2024, dibutuhkan rata-rata penurunan prevalensi stunting setiap tahunnya sebesar 2,7% dalam 5 tahun.
Ganjar Pranowo selama menjadi Gubernur Jawa Tengah, dan empat tahun terakhir berhasil mengurangi kasus setanting di Jawa Tengah.
Baca juga:Â Pemerintah Fokus Turunkan Stunting dan Kemiskinan Tahun 2024
Berdasarkan data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), angka stunting di Jawa Tengah pada 2018 sebesar 24,4 persen dan turun menjadi 18,3 persen pada tahun 2019. Kemudian pada 2020, angka tersebut turun menjadi 14,5 persen, pada 2021 menjadi 12,8 persen, dan pada 2022 mencapai 11,9 persen.
Penurunan angka stunting dari tahun ke tahun di Jawa Tengah, tidak lepas dari berbagai program yang telah digagas Ganjar Pranowo. Program-progra tersebut di antaranya seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, dan One Student One Client. Program terbarunya adalah peluncuran beras fortifikasi sebagai sumber gizi tambahan bagi ibu hamil.
Discussion about this post