“Artinya kepentingan-kepentingan negara G20 di dalam forum ini, membuat bobot pertemuan ini menjadi sangat ditunggu oleh masyarakat. Baik masyarakat 20 pemerintahan tersebut, maupun masyarakat dunia,” jelas Hafisz seperti dikutif dari laman resmi dpr.go.id.
Ketua dan Wakil BKSAP DPR RI, Fadli Zon dan Achmad Hafisz Tohir menyoroti soal konflik Rusia-Ukraini memiliki pandangan yang sama. Menurut Fadli Zon, terkait dengan pandangan soal perang antara Rusia dengan Ukraina. Itu tidak mencapai suatu kesepakatan, sehingga kita tidak ada satu joint statement yang konsensus.
Menurut Ketua BKSAP DPR RI ini, posisi Indonesia sendiri, sebenarnya ingin menjadi jembatan dengan memfasilitasi melalui forum P20 tersebut.
“Kita kan menganut politik bebas aktif, kita tentu saja menghargai hukum internasional, tetapi kita sebenarnya ingin menjadi bridge builder, kita ingin menjadi jembatan, ingin memfasilitasi tetapi kelihatannya belum ketemu,” imbuhnya sebagaimana ditulis pada laman resmi dpr.go.id tersebut.
Discussion about this post