“Sehingga Kominfo dan Siber Kreasi serta stakeholder lainnya terus berupaya mengadakan kegiatan guna mencapai tingkat literasi yang optimal,” jelasnya dalam tampilan video tersebut.
Narasumber lainnya, dr. Indriyati Oktaviano R, MPH, Dosen FK UMS menyoroti persoalan pembullyan bis terjadi terhadap orang yang kita kenal.
Menurutnya, pembullyan biasanya dimulai di dunia nyata dulu, baru kemudian ke ranah digital. Dosen FK UMS ini membeberkan data menunjukkan bahwa 9 dari 10 korban bully berpikiran untuk bunuh diri.
Lanjut dr. Indriyati Oktaviano R mengatakan hasil polling Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 49% warga Indonesia menjadi sasaran perundungan di media sosial. KPAI mencatat dari 37.381 kasus pembullyan, sebanyak 2.473 pembullyan dengan media sosial.
“Beberapa tanda-tanda anak terkena bully, di antaranya orang tua tidak boleh melihat aktifitas onlinenya, menghindar apabila diajak diskusi tentang kegiatan onlinenya, aktifitas online mendadak meningkat drastis atau menurun drastic, deaktivasi akun sosial media, dan respon emosional berkaitan dengan aktifitas online. Pencegahan dimulai dari premordial, primer, sekunder, dan tersier,” urainya
Discussion about this post