Meski begitu, Ray Rangkuti menuturkan bahwa bukan tidak mungkin akan muncul capres alternatif. Sebab publik saat ini merasa jenuh dengan capres yang itu-itu saja. Di samping itu, masih ada waktu setahun lebih yang memungkinkan capres alternatif menonjolkan eksistensinya, sebelum Pemilu 2024 digelar. Ditegaskan Ray, diskursus capres alternatif ini perlu disuarakan ke publik untuk mendorong substansi Pilpres 2024.
Ray memperingatkan bahwa perihal penentuan capres alternatif ini, semestinya publik memastikan terlebih dahulu apa saja kebutuhan, keinginan, tantangan, dan tuntutannya untuk menjawab apa yang dibutuhkan negara. “Baru cari capres atau cawapres-nya. Bukan sebaliknya, mencari tokohnya dulu baru mengidentifikasi hal-hal tadi,” imbuhnya.
Publik perlu ikut mendorong munculnya nama-nama alternatif agar dipertimbangkan oleh partai menjadi capres atau cawapres. “Saya juga tekankan, publik jangan ragu untuk mengajukan nama yang dianggap bisa memenuhi kebutuhannya,” pungkasnya.
Discussion about this post