B3gitu pun Bhayangkara FC juga melakukan serangan terhadap pertahanan Borneo FC, namun serangan kurang menusuk secara tajam. Bahkan tampak lambat.
Babak pertama turun minum belum ada tambahan gol, Bhayangkara FC masih unggul 1 gol.
Babak kedua wasit meniupkan peluit bermain dimulai kembali, Bhayangkara FC dengan punya modal 1 gol, tampak ambisi untuk nambah pundi golnya, dan tentu ada kehendak mengkudeta Arema FC dari puncak klasemen. Namun permainan anak – anak asuhan pelatih Paul Munster, justru amat lambat serangan – serangannya, sehingga belum juga nambah gol.
Tampak kurang eksplosifnya serangan Bayangkara FC, momentum anak – anak asuhan pelatih Fakhri Husaeni justru melakukan serangan demi serangannya sehingga pada menit ke 6 babak kedua atau 51 gawang Bhayangkara FC terkoyak lewat tendangan Kei Hirose.
Discussion about this post