“Karena kedua negara memiliki kemampuan industri pertahanan yang berbeda dan saling melengkapi. DPR juga mendukung kesepakatan kedua negara yang akan mengembangkan join production untuk produk lain, seperti Marine Assault Vehicle dan pesawat terbang,” urai mantan Menko PMK tersebut.
Selain itu, Puan mendorong agar finalisasi dan rencana penandatanganan Defence Cooperation Agreement antara Indonesia dan Turki dapat segera diselesaikan.
Dalam pertemuan dengan pimpinan parlemen Belanda dan Turki, Puan menyinggung pentingnya kerja sama yang berfokus pada sektor yang selama ini belum diperkuat. Khususnya dalam bidang-bidang yang menjadi isu prioritas P20.
“Seperti green economy (ekonomi hijau) melalui investasi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan untuk transisi ekonomi. Lalu kerja sama blue economy melalui kerjasama kelautan dan perikanan yang lebih optimal,” paparnya.
Discussion about this post