Agregasi kepentingan ini, tidak saja dilakukan oleh partai politik, akan tetapi juga dapat dilakukan oleh kelompok-kelompok kepentingan, lembaga-lembaga pemerintah (seperti birokrasi), atau bisa pula dilakukan oleh individu karena mempunyai pengaruh atas ketokohannya.
Dalam tataran optik individu, agregasi kepentingan pun bisa jadi merupakan bagian dari strategi untuk memperbesar keuntungan politik melalui penggabungan kekuatan dengan individu lain dalam mengejar tujuan-tujuan yang disepakati bersama.
Dalam kacamata sistem, agregasi kepentingan ini merupakan sarana pembuatan konsensus dalam mendukung kebijaksanaan umum tertentu yang harus diubah menjadi hasil-hasil sistem.
Dalam teori struktural fungsional, sebgaimana dijelaskan dalam Kamus Analisa Politik, agregasi kepentingan diperlukan sebgai salah satu fungsi-fungsi dasar masukan yang dilaksanakan dalam suatu sistem politik.
Discussion about this post