Di samping itu, imbuh Politisi PDI Perjuangan itu, Pansus II mendapatkan data dan informasi tentang biaya pengolahan sampah dengan teknologi yang digunakan di daerah. Pasalnya, penerapan teknologi pada pengolahan sampah akan berdampak pada kabupaten/kota.
“Kami juga mendapatkan adanya penerapan teknologi di daerah lain, praktis kami juga mendapatkan informasi dan kesepakatan biaya pengolahan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Abdy melaporkan, Pansus II juga mendapatkan perbandingan penerapan teknologi dari Jepang dan Jerman. Akan tetapi, dalam segi pembiayaannya relatif lebih mahal dibandingkan dengan teknologi dari Tiongkok yang pembiayaan jauh lebih murah.
Dengan demikian, pihaknya berharap TPPAS Legok Nangka dapat segera beroperasi. Sehingga, permasalahan sampah di Bandung Raya dapat diatasi dengan penerapan teknologi yang tepat dan tentunya biaya yang digelontorkan tidak membengkak.
Discussion about this post