Ketika pasien COVID-19 merangkak naik, kata Abdy, fasilitas rumah sakit di Jawa Barat pun masih dinilai kurang memadai. Sehingga hal itu menjadi permasalahan terkait penanganan kasus COVID-19 di Jabar.
“Selanjutnya, kalau kita lihat jumlah rumah sakit Jabar dibandingkan dengan yang di Jatim ini ada perbedaaan, kalau di Jabar ada 350 rumah sakit, Jatim 381 rumah sakit sekitar selisih 30 rumah sakit. Sementara, kalau dilihat dari jumlah populasinya itu Jabar lebih banyak. Jadi memang kita pemerintah dan DPRD Jabar perlu secara intens untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Jabar, salah satunya meningkatkan rumah sakit di Jabar,” ungkapnya.
Selain itu, pria yang juga merupakan alumni GMNI ini menambahkan, berdasarkan data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ada perbedaan antara tenaga kesehatan yang ada di wilayah Jabar Utara dan Jabar Selatan.
Discussion about this post