RESENSINEWS.ID – Adagium “Bersatu kita memang teguh, dan bercerai kita runtuh,” tampak sangat relevan dalam dinamika kehidupan politik dalam situasi Pemilu 2024 yang suasananya panas dan penuh dengan kompetisi antar parpol dan juga antar caleg, bahkan dalam persaingan kompetisi Pilpres antar pendukungnya.
Seiring dengan agagium tersebut, anggota MPR/DPR RI Sulaeman L. Hamzah menyatakan bahwa kenyataan yang lebih penting dan sebenarnya lebih mendasar, bahwa kita ini memang berasal dari asal usul yang berbeda.
Namun menurut Sulaeman, cara pandang yang hanya sebelah itu, sejak lama kehidupan kita terbentuk menjadi homogen dan tidak bisa menerima suatu perbedaan yang nyata atau heterogenitas sosial budaya kita.
“Kata “bhineka” lebih hidup dalam simbol, tetapi hampir tanpa makna yang benar-benar diresapi,” tegasnya sebagaimana disampaikan pada kegiatan Sosialisasi 4 Konsensus Kebangsaan, pada hari Selasa (30/1/2024), di Rumah Aspirasi H. Sulaeman L Hamzah, Kelurahan Kelapa Lima Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Discussion about this post